Selasa, 15 Juni 2010

Hai Istri, Biarlah Sedikit Perkataanmu!




Wanita terkenal dengan kemampuan lebihnya dalam hal berbicara. Menurut survei dan kenyataan yang ada, kaum wanita berbicara lebih banyak daripada kaum pria. Namun, yang jarang disadari oleh para wanita adalah kenyataan bahwa dalam banyak bicara bakal timbul banyak masalah juga.

Mengapa? Karena saat banyak bicara, kita jadi lalai dalam berpikir. Semua kata-kata tiba-tiba mengalir begitu saja bak hujan deras seiring dengan berbagai tanggapan yang ada. Kita tidak mawas lagi dengan kata-kata yang kita lontarkan.

Banyak suami mengeluh tentang istrinya yang cerewet. Kesalahan kecil suaminya, misalnya terlambat menjemput anak, bisa membuat sang istri ngomel mulai dari siang hingga malam. Hal ini kemudian yang menyebabkan banyak suami jadi atret dan lebih suka berada jauh dari istrinya.

Jika dulu pacaran maunya dekat terus, karena sang kekasih belum berani terlalu cerewet, kini yang ada hanya ingin melarikan diri, karena sang istri telah berubah menjadi mesin bicara. Oleh karena itu, kita perlu selalu waspada dengan perkataan kita. Apakah kita bicara benar tentang suatu hal? Apakah kita bicara pada saat yang tepat? Semuanya itu penting untuk kita waspadai karena perkataan yang telah diucapkan tak mungkin kita cabut kembali. Ada beberapa hal yang bisa menjadi patokan kita agar kita tidak membuat masalah dengan mulut kita.

Berpikirlah sebelum bicara
Renungkan apakah yang akan kita katakan ini dapat membuat orang lain bangkit atau malah down. Sebab apa yang kita katakan berpotensi membuat seseorang jadi lebih baik namun bisa juga membuat ia hancur. Sebelum bicara, ada baiknya kita juga menelaah terlebih dahulu. Ujilah, apakah perkataan ini bakal menyelesaikan masalah atau justru menimbulkan masalah baru. Jika ternyata kita tidak terlalu tahu tentang suatu hal, maka sebaiknya kita diam.

Selain itu, ingatlah bahwa orang lain juga bisa marah dan menganggap kita sok tahu jika kita bicara atau memberi komentar pada waktu yang tidak tepat. Tak seorang pun yang mau bergaul dengan seorang yang hobi nyeletuk atau sok tahu. Sadarilah bahwa meski kita tahu tentang banyak hal, namun semua itu tak harus dikatakan.

Banyak bicara juga dapat menimbulkan kesan bahwa kita tak dapat dipercaya. Orang bisa berpikir berkali-kali jika ingin menceritakan sebuah rahasia pada kita sebab jika sering bicara, maka potensi untuk keceplosan juga makin besar.

Selain itu, banyak bicara membuka peluang besar untuk kita berdosa. Manusia pada dasarnya memiliki sifat egois. Salah satunya adalah kecenderungan suka membicarakan kebaikan diri sendiri dan keburukan orang lain. Banyak bicara pasti menyeret kita masuk dalam liang gosip. Jika kita memiliki citra penggosip, maka kita akan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Citra kita pun jadi jelek, entah di mata pasangan atau orang lain.

Oleh karena itu, mari kita jaga perkataan kita baik-baik. Keluarkan kata-kata yang baik untuk membangun orang lain. Berkata-katalah pada saat yang tepat. Dan, biarlah sedikit perkataanmu, agar minim pula masalah yang ditimbulkan! (wo/meg) Source: http://woman.kapanlagi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar